Sabtu, 29 Juni 2013

INDUSTRIAL BALANCING CONCEPT

INDUSTRIAL  BALANCING  CONCEPT
Oleh: Roni Sudianto

Kata Pengantar
Konsep ini dibangun berdasarkan pada hasil pengalaman lapangan/praktek selama penulis aktif di organisasi pekerja/buruh dan kemudian sebagai Human Resources Development Manager pada suatu perusahaan manufaktur.
Pengalaman tersebut dikembangkan berdasarkan serangkaian alat analisis dan metode keilmuan yang lebih komprehensif berdasarkan pengalaman bekerja di perusahaan jasa konsultasi.
Dari perpaduan antara praktek dan metode analisis dirumuskan suatu konsep dalam pengelolaan manusia, sistem dan lingkungan pada suatu organisasi, dimana ke tiga hal tersebut merupakan aspek-aspek terpenting yang saling berinteraksi dan berpengaruh besar pada kegiatan pencapaian tujuan suatu usaha.
Konsep ini diberikan inisial “Industrial Balancing Concept” [ IBC ], yaitu suatu konsep yang dapat dipergunakan untuk menyeimbangkan aspek-aspek yang saling berinteraksi dalam suatu organisasi sehingga dapat dikelola dengan lebih baik dalam usaha mencapai hasil yang optimal.
Penulis sadari konsep ini masih harus lebih dikembangkan sehingga didapatkan suatu metode yang lebih tepat dan berdaya guna.

I.   PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Dunia bisnis dan industri saat ini memasuki era globalisasi, dimana tantangan dan persaingan semakin berat dan ketat. Oleh karenanya setiap organisasi dan bisnis harus mempersiapkan diri dan melakukan maintenant terhadap organisasinya agar dapat terus bertahan bahkan memenangkan setiap pertarungan. Salah satu kunci keberhasilan mencapai tujuan tersebut, setiap organisasi dituntut untuk dapat menghasilkan produk dengan kualitas prima dan dengan harga yang kompetitif.
Pencapaian maksud tersebut hanya dapat dihasilkan oleh suatu organisasi yang didalam organisasinya tercipta iklim usaha yang produktif, efektif dan efisien. Banyak cara telah dilakukan organisasi untuk mencapai iklim usaha tersebut, namun banyak diantaranya tidak mencapai hasil seperti yang diharapkan bahkan mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan karena kurang terencananya program atau cara yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi organisasi tersebut. Dalam artian, program yang dilaksakan tidak mendasarkan diri pada apa yang dimiliki dan dibutuhkan oleh organisasi (threat, opportunity, weakness and strength). Dengan demikian kondisi tersebut menciptakan turbulensi dalam organisasi (ketidak seimbangan industri-red), tentunya hal ini mengakibatkan hasil yang diraih tidak sepadan dengan ongkos yang telah dikeluarkan.
Sebuah alternatif konsep yang dapat diterapkan dan di uji cobakan dalam mengatasi berbagai kegagalan tersebut adalah suatu konsep yang penulis perkenalkan dengan inisial “INDUSTRIAL BALANCING CONCEPT” [ IBC ].

B. Apakah IBC
IBC adalah suatu konsep pengelolaan manusia, sistem dan lingkungannya dalam suatu organisasi secara integrated.
§  Manusia
Sebagai pelaksana dan dominator dari suatu proses kegiatan usaha dan menjadi aspek terpenting dalam IBC.
§  Sistem
Merupakan tata cara, alur, norma tentang bagaimana manusia menjalankan dan berbuat dalam suatu proses kegiatan usaha.
§  Lingkungan
Kondisi fisik dan non-fisik yang memungkinkan manusia ataupun organisasi menciptakan produk.
Ketiga aspek tersebut haruslah direncanakan, dikelola dan dibentuk dengan tepat sehingga menghasilkan “synergisme power” dalam pencapaian tujuan organisasi secara optimal.

II.  INTISARI
Kosep IBC terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu:
·      Aspek Manusia, meliputi
Ø  Budaya (cultur)
Suatu kebiasaan/habit yang membentuk pola pikir dan pola tindak yang kemudian menjadi keseragaman/unity dari suatu organisasi.
Ø  Hubungan (relation)
Suatu cara/pola interaksi antar manusia dalam organisasi yang berbentuk perlakukan, penganggapan, penanganan dan komunikasi.
Ø  Pribadi (individu)
Bagaimana manusia secara individu di/ter-lindungi, diperlakukan, dianggap dan ditanggapi dalam suatu organisasi.
·      Aspek Sistem, meliputi:
Ø  Aturan (rule)
Kesepakatan bersama baik tertulis maupun tidak tertulis yang merupakan suatu ketertundukan tanpa kecuali dari manusia yang ada dalam organisasi tentang tata cara, tata laku, hukuman dan penghargaan.
Ø  Prosedur (procedure)
Alur dari proses pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi yang tersusun secara baku dan standar yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas.
Ø  Adminstrasi (adminstration)
Proses dokumentasi dari berbagai kegiatan yang dijalankan organisasi.
·      Aspek Lingkungan, meliputi:
Ø  Lingkungan Perusahaan (company environtment)
Lingkungan internal organisasi baik fisik maupun non-fisik dimana proses kegiatan organisasi berjalan.
Ø  Lingkungan Industri (industrial environtment)
Interaksi eksternal organisasi di dalam dunia industri
Ø  Lingkungan Kemasyarakatan (society environtment)
Interaksi antara organisasi dengan masyarakat sekitar.

III.   AUDIT IBC
Ke tiga aspek IBC tersebut harus dipetakan dan diketahui sejauh mana telah berjalan melalui suatu proses kegiatan yang disebut “audit IBC”. Output dari kegiatan ini memberikan informasi mengenai ketiga aspek IBC tersebut dijalankan selama ini, sehingga dapat dikembangkan melalui penyusunan “rencana strategis (RENSTRA) IBC” bagi organisasi.
Audit IBC terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:
§  Survey
Tahap pengumpulan data primer dan sekunder, internal dan eksternal dari ketiga aspek IBC  (hasilnya berupa company profile, employe profile dan relation profile).
§  Focus Group Discussion
Merupakan tahap pengkristalan suatu “data” menjadi “informasi” yang dapat menggambarkan secara umum kondisi yang ada.
§  Analisis
Tahap pengolahan “informasi” menjadi “knowledge” dengan berbagai tehnik/alat analisis (alat analisis yang penulis sodorkan adalah TOWS Analysis dan Analythical Hierarchy Process).
§  Penyusunan Renstra
Tahap pematangan suatu “knowledge” menjadi “wisdom”, yaitu penyusunan suatu kebijakan dari aspek IBC secara terencana dan terintegrated (metode yang digunakan adalah “Balance Scorecard”).

IV.  PENUTUP
Demikian konsep IBC yang penulis rumuskan dan tentunya membutuhkan pengembangan lebih lanjut dalam implementasinya, sehingga dapat terwujudnya tujuan dari konsep ini yaitu terciptanya iklim usaha yang produktif, efektif dan efisien dalam suatu organisasi.

Apa yang penulis paparkan hanyalan gambaran umum dan ringkas tentang konsep yang   penulis sodorkan, untuk lebih detail penulis membuka diri untuk berdiskusi lebih lanjut. Semoga berguna bagi kita semua. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar