Seperti apakah pribadi yang unggul itu???
Apakah dengan memiliki umur yang panjang, harta yang banyak dan kekuasaan yang tinggi, maka sudah dapat dipastikan Kita menjadi seorang pribadi yang unggul, hebat dan luar biasa???
Apakah dengan memiliki power, position and property, maka Kita telah menjadi pribadi yang unggul, hebat dan luar biasa???
Apakah dengan memiliki harta yang banyak, memiliki tahta dan wanita tercatik, maka Kita telah menjadi pribadi yang unggul, hebat dan luar biasa???
Kriteria pribadi yang unggul sesuai yang diterangkan Allah dalam Al-Qur’an dalam ayat yang berbeda namun memiliki satu sudut persamaan adalah sebagai berikut:
Kriteria Personal Excellent Pertama
Simak dan cermati Al-Qur’an surah At-Tiin ayat 4, “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Di dalam bahasa Arab dikenal ada ungkapan yang disebut dengan istilah ‘isim tafdil’, yaitu suatu kata benda yang berfungsi untuk membuat tingkatan-tingkatan (mirip dengan degrees of comparison dalam bahasa Inggris). Apabila dalam bahasa Inggris dikenal ada 3 (tiga) level dalam kualitas, yaitu level positive, level komparative dan level superlative (contoh: good (positif); better (komparatif); dan the best (superlatif). Sedangkan dalam bahasa Arab hanya mengenal 2 (dua) level yaitu baik dan terbaik (hasan dan ahsan). Dalam surah At-Tiin tersebut diatas Allah tidak menggunakan istilah 'hasan', tetapi menggunakan istilah 'ahsan' yang berarti adalah “the best”. Sehingga dari surah At-Tiin ayat 4 tersebut dapatlah dipahami bahwa Allah menciptakan manusia (saya, Anda dan Kita semua) dalam bentuk yang paling baik, bukan sekedar bentuk yang baik. Intinya manusia memiliki profil yang terbaik (profile excellent). Untuk itu karena kita telah diciptakan dalam profile excellent, maka sebagai wujud rasa syukur selayaknya kita melakukan apa yang disebut dengan the best appereance (penampilan terbaik).
Mengapa penampilan terbaik itu penting? Penampilan memang bukan yang utama, tetapi menjadi hal pertama di dalam satu pergaulan sebagai kesan awal. Pada awal perjumpaan orang mungkin belum bisa menebak apa isi pikiran dan isi hati kita, namun orang bisa menilai dari penampilan kita. Disinilah pentingnya penampilan terbaik, yaitu menciptakan dan menghadirkan kesan awal yang positif sehingga orang mempunyai kesan yang baik kepada kita. How to give the first positive impresion (bagaimana kita dapat memberikan kesan pertama yang positif) kepada orang lain menjadi hal utama, selanjutnya terserah orang bagaimana menilai kita. Untuk mencapai the best appereance, ada beberapa komponen yang harus kita perbaiki dan tingkatkan.
Pertama, posisi tubuh. Posisi tubuh seseorang menggambarkan perasaan dan sikapnya. Contoh, seorang yang berdiri sambil menundukkan kepala kebawah lalu merendahkan bahu, maka seolah-olah timbul kesan sebagai seorang yang pesimis, sedang punya masalah, dan negative thinking. Tetapi sebaliknya jika kita mengangkat bahu, kemudian mengangkat kepala ke atas maka akan merubah kesan menjadi orang yang optimis. Hal inilah yang dimaksud posisi tubuh berkaitan dengan the best appereance.
Kedua, ekspresi wajah. Pada saat berhadapan atau bicara dengan orang lain, maka ekspresi wajah harus dapat memberikan kekuatan (power) terhadap lawan bicara sesuai dengan makna apa yang ingin kita sampaikan sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh si penerima pesan/lawan bicara.
Ketiga, cara berpakaian. Pakaian menggambarkan jiwa kita, keadaan kita, perasaan kita bahkan ungkapan psikologis dan karakter.
Ketiga hal tersebut diatas adalah personal excellent yang pertama, yaitu kita dituntut untuk memiliki suatu penampilan yang terbaik. Tetapi tidak cukup sampai disini, personal excellent tidak hanya sekedar penampilan. Penampilan dapat dibuat, direkayasa dan disiasati.
Kriteria Personal Excellent Ke-dua
Simak dan cermati Al-Quran Surah Fushshilat ayat 33, yang artinya “Siapa yang paling baik perkataannya dari seorang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, ‘sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Jadi yang kedua adalah ‘ahsanu qaulan’ (kata-kata yang terbaik), karena perkataan terbaik menggambarkan atau merepresentasikan karakater. Sesorang yang good character itu artinya good statement, seseorang dengan karakter baik maka akan mengeluarkan kata-kata yang baik. Sehingga seorang yang memiliki personal excellent adalah seorang yang memiliki attitude yang terbaik, the best attitude.
Seorang pribadi yang unggul harus memiliki suatu sikap yang terbaik dan sikap terbaik ini memiliki sifat-sifat positif, positive thinking (berpikir positif). Positive thinking adalah bagaimana kita memandang setiap peristiwa dalam kehidupan ini secara sudut pandang yang tepat. Sebagai ilustrasi, seorang photografer tidak hanya memilih objek yang bagus untuk di foto, karena walupun objek itu bagus belum tentu akan menghasilkan kualitas foto yang baik. Yang menjadi kekuatan disini adalah ‘angel’, yaitu sudut pandang yang tepat. Ketika mengambil angel yang tidak tepat, maka objek pun akan menjadi jelek. Dalam kehidupan demikian pula, ketika kita memandang episode-episode dalam kehidupan ini dengan sudut pandang yang salah, sudut pandang yang negatif, maka kita akan mendapatkan sikap yang negatif. Di sinilah pentingnya kita memandang setiap peristiwa yang ada di sekeliling kita, baik yang positif maupun yang negatif, selalu dengan sudut pandang yang tepat. Seorang the best attitude adalah seorang yang selalu bisa mengatakan, “Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan semua yang ada di muka bumi ini dengan sia-sia. Semuanya mengandung manfaat walaupun itu termasuk musibah sekalipun.”
Sikap selanjutnya dari the best attitude adalah proaktif, yaitu bagaimana kita selalu menghadapi segala macam stimulasi atau rangsangan baik itu yang negatif maupun yang positif dengan repon yang positif. Ketika kita mendapatkan suatu musibah, kita tidak langsung memberikan suatu respon secara emosional, tetapi menggunakan hati nurani dan kedewasaan bersikap di dalam menghadapi segala persoalan. Dalam artian seorang dengan the best attitude adalah seorang yang memiliki kepekaan yang sangat mendalam terhadap situasi yang ada di sekelilingnya, tidak menjadi orang yang apatis atau skeptis, tetapi menjadi orang yang selalu perhatian terhadap lingkungan di sekitarnya walupun itu perubahan yang kecil dan selalu berinisiatif untuk melakukan perubahan terhadap hal-hal yang tidak cocok di dalam kehidupannya. Perbedaan yang mencolok antara orang yang proaktif dengan yang tidak, adalah satu kata, yaitu ‘take action’, mengambil sikap/keputusan.
Kriteria Personal Excellent Ke-tiga
Personal excellent ke tiga adalah the best achievement, simak dan cermati firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Mulk ayat 2, “Allah yang menjadikan mati dan hidup supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya.” Di sini tidak dikatakan aktsaru ‘amala tetapi ahsanu ‘amala. Jadi yang diketekankan bukan pada kuantitas perbuatan tetapi ditekankan pada kualitas perbuatan (the quality of action). Sehingga syarat ke tiga menjadi seorang yang personal excellent adalah harus memiliki the best achievement, ‘prestasi yang terbaik’, bukan sekedar prestasi yang baik.
Dalam the best achievement terdapat dua hal, pertama ‘be outstanding person’, yaitu tidak hanya menjadi orang rata-rata (average) tetapi harus menjadi orang yang melakukan suatu pekerjaan dengan hasil ‘di atas rata-rata’; kedua adalah ‘be extra ordinary’, yaitu menjadi orang diluar kebiasaan sekaligus orang yang luar biasa.
Sebagai penutup ada kalimat bijak yang dapat menjadi aset dalam menghadapi berbagai macam problem,
“Your attitude does not depend on your aptitude, but depend on your attitude, so you can make magnitude.”
Harga diri Anda tidak ditentukan oleh bakat, posisi, jabatan, dan harta tetapi terletak pada sikap Anda, sehingga dengan sikap itu, Anda bisa membuat suatu perubahan-perubahan yang bermakna dalam kehidupan
(tulisan ini disarikan dari buku karya Reza M Syarief berjudul Life Excellent)